Kali ini saya akan mengerjakan tugas dari dosen mata kuliah KWN, tentang Kasus yang terkait dengan AGHT (Ancaman, Gangguan, Hambatan, dan Tantangan). Tetapi saya akan menyelidiki kasus tentang Tanggapan Ancaman Kemiskinan Di Indonesia.
Kemiskinan adalah ketidakmampuan dalam sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan. Berarti penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata - rata penghasilan di bawah garis kemiskinan. Menurut versi bank dunia, US $ 2 perhari setara dengan Rp. 28.000 dengan kurs Rp. 14.000 per US$.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dari pemerintah penduduk miskin di Indonesia ini semakin hari makin bertambah. Di setiap negara, jumlah kemiskinan merupakan momok. Angka kemiskinan, baik dari sisi angka maupun persentase, selalu menggambarkan negara tersebut tidaklah sejahtera. Semakin besar jumlah kemiskinan suatu negara, maka sistem pemerintahan dalam suatu negara tersebut di nilai kurang sukses dalam menyejahterakan rakyatnya ke taraf hidup yang lebih baik.
Apabila tidak ada pemerataaan pembangunan dan infrastruktur yang sempurna, mungkin saja dalam kurun waktu 2 - 3 tahun ke depan jumlah pengangguran akan sangat meningkat. Kondisi ini sangat buruk karena akan ada gejolak sosial di masyarakat. Dan juga tingkat pendidikan di Indonesia haruslah di utamakan karena pendidikan merupakan kebutuhan pokok yang penting yang harus di penuhi setiap orang.
Presiden dan wakil presiden beserta jajaran menteri, mempunyai tugas besar dalam membawa rakyat menuju kesejahteraan yang makmur. Apapun itu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, entah dari kebijakan politik, sosial, ekonomi, dan hukum, bertujuan untuk membuat bagaimana taraf hidup rakyat menjadi naik, dan masyarakat harus menikmati kue hasil pembangunan dengan lebih baik sehingga mereka bisa sejahtera.
Penyebab Kemiskinan Di Indonesia :
- Terbatasnya lapangan pekerjaan akibat pembangunan dan infrastruktur yang tidak merata.
- Tingkat pendidikan yang rendah akibat ketidakmampuan dalam menyekolahkan anak - anaknya ke jenjang yang lebih tinggi.
- Malas bekerja akibat pasrah dengan takdir yang di alami.
- Beban hidup keluarga (Memiliki banyak anggota keluarga) akibat tidak menerapkan program KB dari pemerintah.
- Terbatasnya lapangan pekerjaan akibat pembangunan dan infrastruktur yang tidak merata.
- Tingkat pendidikan yang rendah akibat ketidakmampuan dalam menyekolahkan anak - anaknya ke jenjang yang lebih tinggi.
- Malas bekerja akibat pasrah dengan takdir yang di alami.
- Beban hidup keluarga (Memiliki banyak anggota keluarga) akibat tidak menerapkan program KB dari pemerintah.
Solusi :
- Pemerintah haruslah membuka lapangan pekerjaan yang layak bagi masyarakat, dan juga membuka lapangan pekerjaan terutama di wilayah Indonesia bagian Timur.
- Pemerintah haruslah meratakan sarana dan infrastruktur pembangunan di setiap pelosok pelosok daerah Indonesia.
- Mengirim tenaga pengajar berlebih ke pelosok - pelosok Indonesia, agar pendidikan di Indonesia dapat teratasi dengan baik.
- Memberikan bimbingan dan juga pelatihan kepada masyarakat kebawah agara bisa bersaing.
- Pemerintah haruslah membuka lapangan pekerjaan yang layak bagi masyarakat, dan juga membuka lapangan pekerjaan terutama di wilayah Indonesia bagian Timur.
- Pemerintah haruslah meratakan sarana dan infrastruktur pembangunan di setiap pelosok pelosok daerah Indonesia.
- Mengirim tenaga pengajar berlebih ke pelosok - pelosok Indonesia, agar pendidikan di Indonesia dapat teratasi dengan baik.
- Memberikan bimbingan dan juga pelatihan kepada masyarakat kebawah agara bisa bersaing.
No comments:
Post a Comment